Hai, namaku Rosalia. Aku lebih akrab dipanggil Oca. Hari ini kembali kutuangkan emosiku pada sebuah status facebook. Aku sadar, bahasaju memang terlalu kasar dan vulgar. MAaf untuk degerombolan anak SMP yang aku maksud.
Lalu salah satu temanku, bernama Windn memberi komentar. Yang intinya aku seperti memperolok diriku sendiri.
Aku sempat mengumpat. Aku benci sia seenaknya mengusikku. Mengungkap masa lalu. Seolah-olah dia tak pernah melakukan 'sesuatu; yang buruk sepertiku.
Tapi aku berpikir ulang. Hey ! Itulah aku . Itu burukku. Kenapa aku tak bisa menerima? Biarpun dia memperolokku, tapi memang itu busukku yang dulu. Dan hanya aku yang memilikinya. Aku tak akan mengelak lagi.
"Saya MEMANG KAMPUNGAN. Yah, dulu, dan mungkin masih sekarang."
Aku sangat berterimakasih untuk Wind. Sekali lagi dia meluangkan waktunya untuk menjadi cerminku. Untuk kembali mengoreksi kesalahanku.
Awalnya tak mudah menerima racun pedas dari mulutmu. Tapi aku sangat yakin dibalik kata-katamu, tersirat maksud baik tuk perbaiki sikapku.
Dan itulah cermin yang sangat bening. Untuk melihat betapa buruknya aku.
Terimakasih Wind, terimakasih sobatku :)
1 comment:
nah gitu dong.... keliatan jadinya kalo bner2 dah sweet seventeen ^_^
yg namanya menyalahkan orang laen tu emang paling gampang owg, laen halnya dengan mengoreksi diri sendiri.
jadikan semau itu pelajaran buat hidup kita, dan yg pasti pijakan untuk trus melangkah menuju masa depan kita yg telah menanti disana....
Post a Comment