Wednesday 25 April 2012

It's not a CRIME !

It’s not a crime..! Aku tidak menyalahkan siapapun atas hal ini . Tidak diriku , kamu , atau Tuhan . Aku datang dengan tenang . Kau sambut dengan ramah dan menyejukkan . Rasa itu belum ada saat aku menjalani hari hariku seperti biasa. Lalu kau mendekat. Meraihku yang rapuh dalam ‘balutan kuat’. Kau selalu tersenyum ketika menatapku. Aku tau senyuman itu bukan hanya untukku,Untuk semua..! bahkan untuk para gadis diluar sana. Apalah nama rasa ini, sebelumnya aku tak tau. Mungkin hanya sebatas ‘ketertarikan’ atau smacam ‘kagum’ karena kau bukanlah sosok laki-laki biasa, tapi kau adalah pria dewasa yang sangat pandai mempermainkan hati seorang gadis! Ya, hati gadis semacam aku. Berlebihan mungkin, tapi aku percaya kau hanya lakukan ini padaku. Tidak dengan gadis manapun, kecuali aku! Lalu aku hanya merasa bahagia, bahagia saat kau goda dengan senyummu yang manja. Yang hanya kau tunjukkan padaku. Lalu aku berdebar, Tapi belum kutemukan nama rasa yang saat ini bergemuruh di rongga dadaku. Terkadang naik hingga kesudut paru paruku, dan menyebabkan sesak yang sakit. Kepalaku berdengung,dengan debaran yang tak bisa berhenti ketika senyum manjamu menempel dibibirku.. Lalu kau berlalu dan aku masih terpaku. Disini, disudut taman ini. Malam terasa panjang. Mataku terasa enggan terpejam. Membayangkan sosokmu. Terasa begitu menghantuiku. Ya Tuhan .. tolong jangan biarkan aku makin terlarut kedalamnya. Waktu telah berlalu. Begitu pula kisahmu dan aku. Memang bahagia awalnya bias kurasa sentuhanmu setiap waktu. Belaianmu yang sanggup redakan tangisku. Hingga pada suatu malam kau ucap “I love you” Memang rasa ini terlanjur berlabuh padamu. Kepada sosok lelaki dewasa semacam kau. Ya.. semua terjadi begitu sajapada awalnya. Hanya pada awalnya. Aku tau semua akan berakhir cepat atau lambat. Aku tau dan telah kupersiapkan hati untuk menerima semua. Aku tau apa yang esok akan terjadi. Semua pasti sangat menyakitkan. Tapi ya Tuhan.. kenapa semua terasa lebih menyakitkan? Jauh lebih menyaakitkan dari yang bisa kubayangkan sebelumnya! :’( Kini berdiri dihadapanku kau, lelaki yang kucinta, yang dalam hitungan beberapa detik kedepan saja akan pergi selamanya dari kehidupanku. Ya Tuhan.. ini terlalu cepat… Kau menghampiriku, lalu kamu berbisik “maafkan aku”. Aku hanya diam terpaku dan membisu. “Aku cinta kamu…” “Kamu akan dapatkan sosok lelaki yang lebih pantas bersanding denganmu..” Kau kecup keningku lalu berlalu..